14 Apr 2015

Penggunaan sistem teknologi informasi di sarana pelayanan kesehatan

Author: devi.kurnia.s | Filed under: Uncategorized

 Penyelenggara pelayanan kesehatan di suatu sarana pelayanan kesehatan juga tidak lepas dari peran serta rekam medis . Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.Rekam medis memiliki fungsi yang sangat peting bagi pasien dan rumah sakit. Biasanya pencatatan di berkas rekam medis dilakukan secara manual. Tetapi penggunaan sistem yang berada di komputer sangat penting untuk mempermudah pekerjaan perekam medis dalam melakukan pekerjaanya.

Penggunaan komputer pada saat ini sangat dibutuhkan karena mengingat semakin majunya teknologi dan perkembangan zaman yang menuntut kecepatan dan ketepatan dalam mengolah data serta informasi. Tapi sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan bermutu juga sangat menunjang dalam memanfaatkan teknologi komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer maka proses satu sistem dapat lebih efektif dan efisien atau dengan kata lain suatu sistem yang prosesnya dilakukan secara manual, maka proses sistem tersebut akan berjalan dengan lambat, disamping itu dalam pemrosesan sering terjadi kesalahan.

Pengunaan komputer pada pelayanan rekam medis harus diatur menggunakan sistem yang di rancang untuk mempermudahkan pekerjaan. Menurut Della Dwi Primasari (2011),dalam jurnalnya yang berjudul  SistemInformasi Manajemen Rekam Medik Rawat Inap Rumah Sakit Umum Panti WaluyoSurakarta. Dijelaskan bahwa Sistem Informasi Manajemen sebuah rumah sakit menduduki posisi yang sangat strategis. Sistem ini harus memberikan kontribusi terhadap seluruh aktivitas manajemen rumah sakit. Sistem informasi manajemen sebuah rumah sakit tidak hanya melayani kebutuhan data statistikal saja tetapi secara langsung harus dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan medis.Pihak manajemen juga harus dapat melaporkan data statistik yang lengkap kepada pihak penyelenggara dan dinas kesehatan. Fakta – fakta yang diperoleh pada saat dilakukan penelitian terhadap kinerja system pada bagian ini tercermin dari beberapa item yaitu setiap subsitem terpisah-pisah, sitem diimplementasikan sangat menghabiskan sumber daya waktu, tenaga, pikiran dan dana yang cukup besar. Untuk itu sangatlah penting jika informasi manajemen rekam medikdijalankan dengan sistem informasi yang telah terkomputerisasi secara lengkap dan tidak terpisah-pisah. Dengan dibangunnya Sistem Informasi Manajemen Rekam Medik Rawat Inap Rumah sakit Umum Panti Waluyo Surakarta berbasis web diharapkan dapat membantu petugas untuk dapat mempercepat proses pencarian data dan dapat memperkecil resiko kehilangan data. Dan bagi pasien dapat memperoleh imformasi yang tepat dan akurat.Menurut Triyono, Joko Wandyatmono (2012), dalam jurnalnya yang berjudul Sistem Informasi Rekam Medis Jayengan Surakarta. Dijelaskan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas perlu adanya dukungan dari berbagai faktor yang terkait,salah satunya adalah terselenggaranya rekam medis yang sesui dengan standar yang berlaku. Rekam medis merupakan dokumen legal yang mengandung isian yang cukup tentan identitas pasien, diagnosa, terapi dan semua yang terjadi pada pasien. Dan berkas rekam medis juga merupakan rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan medis yang diberikan oleh instansi kesehatan terhadapa pasien. Karena rekam medis merupakan bagian dari sistem kesehatan ditingkatkan dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara medis meupun secara hukum. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya sistem yang lebih terkomputerisasi. Sistem yang dibangun diharapkan dapat membantu kegiatan rekam medis. Diantara rekam pasien,diagnosa pasien, terapi dan semua yang terjadi pada pasien agar bisa cepat, akurat,dan tepat sasaran dan untuk memperkecil kesalahan yang terjadi ketika memakai system manual. Sistem juga dapat didefinisikan dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen komponennya. Sistem yang menekankan pada prosedur menurut Jogiyanto dalam bukunya ”Analisis dan Desain Sistem Informasi (2005:8)  ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu”. Sedangkan sistem yang menekankan pada elemen yaitu: ”Sistem adalah suatu seri dari komponen-komponen yang saling berhubungan, bekerja sama didalam suatu kerangka kerja tahapan yang terpadu untuk menyelesaikan, mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Dari beerapa definisi diatas adalah benar dan tidak bertentangan namun yang berbeda hanyalah dari segi cara pendekatannya kepada sistem. Pendekatan system yang menekankan pada elemen dan komponen yang merupakan definisi yang lebih banyak diterima karena dapat memudahkan dalam menganalisa dan mengembangkan suatu sistem sehingga tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik.  Berdasarkan definisi sistem tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk mencapai suatu jaringan tertentu.

Pengembangan sistem informasi rekam medis ditujukan untuk mendukung ketersedian data informasi bagi manajemen dan pelaksana layanan serta pengembangan jaringan informasi kesehatan. Dibandingkan dengan sistem manajemen lainnya, sistem informasi manajemen sebuah rumah sakit menduduki posisi yang sangat strategis. Sistem ini harus dapat memberikan kontribusi terhadap seluruh aktivitas manajemen rumah sakit. Sistem informasi manajemen sebuah rumah sakit tidak hanya melayani kebutuhan data statistikal saja tetapi secara langsung harus dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan medis. Rekam medik elektronik  adalah  rekam medik berbasis-komputer atau gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah (Shortliffe, 2001) Maka dari itu di perlukannya analisa dan evaluasi terhadap proses berlangsungnya sistem. Dengan adanya evaluasi maka dapat diketahui kekurangan kekurangan yag terdapat pada sistem sehingga sistem dapat memnuhi kriteria-kriteria yang di butuhkan oleh rumah sakit.

Leave a Reply